Lantas, Kebutuhan atau FOMO?
Dibalik viral nya kedua boneka ini, ternyata terdapat sebagian netizen yang kontra terhadap tren tersebut.
Banyak orang beranggapan membeli Sony Angel dan Labubu hanya membuang - buang uang dan tidak ada manfaatnya.
Seperti yang terjadi pada salah satu kasus sekolah, boneka tersebut di banned dikarenakan seorang murid di sekolah tersebut tidak mau sekolah karena dikucilkan teman - teman nya yang membentuk geng Labubu.
Baca Juga: AQUA Dukung Maybank Marathon, Serukan Gaya Hidup Sehat sambil Lestarikan Alam
Namun bagi seorang kolektor, ada kesenangan tersendiri saat membeli barang tersebut, dari berburu hingga memilih series mana yang akan mereka beli.
Banyak kolektor yang meresa gelisah dan takut kehabisan stock dari series yang mereka inginkan. Terlebih jika ada series yang limited edition.
Mereka rela berbondong - bondong mengantre hingga mengikuti open pre order (PO) dalam jangka waktu yang lama. Harga kedua boneka tersebut dibandrol dari harga ratusan ribu sampai jutaan rupiah.
Baca Juga: Perusahaan Air Minum AQUA Terus Hadirkan Hidrasi Sehat dan Murni Untuk Indonesia
Dibalik euforia tren ini, sebaiknya harus tetap bijak dalam berbelanja dan memanage uang sesuai kebutuhan.
Meskipun dengan mengikuti tren (fomo) terdapat sensasi kegembiraan tersendiri, penting bagi mereka untuk memikirkan apakah barang tersebut benar - benar untuk kebutuhan atau hanya keinginan semata.
(Darin Anastasia)
Sumber: Instagram
Artikel Terkait
Brand Fashion Zara Tuai Kecaman di Twitter, Unggah Foto Pemotretan Produk Baru Terinspirasi Jenazah Korban Gaza
Sejarah Brand Fashion ZARA Trending Topic Dukung Israel, Bosnya Amancio Ortega Berdiri Tahun 1975 di Spanyol