SEWAKTUPLUS -- Penyelenggaraan debat Capres Cawapres jelang Pemilu 2024 baru-baru ini sudah dijadwalkan oleh KPU pusat.
Berkaitan dengan hal tersebut, sejumlah pihak menyatakan kekhawatirannya terhadap ajang 'adu mekanik' para pasangan Capres-Cawapres yang dijadwalkan akan berlangsung mulai 12 Desember mendatang.
Dikutip Sewaktuplus dari Tempo.com, Dimas Bagus Arya, Koordinator Komisi untuk Orang Hilang dan Tindak Kekerasan (KontraS), mengungkapkan keprihatinannya terkait potensi debat calon presiden dan wakil presiden dalam Pemilihan Presiden 2024 yang mungkin hanya menjadi seremoni formalitas.
"Yang akhirnya tidak menjawab permasalahan penegakkan hak asasi manusia hari ini," kata Dimas kepada wartawan, Kamis, 7 Desember 2023.
Dia mengatakan organisasinya berinisiatif memasukkan topik penting dalam debat capres-cawapres di pemilihan presiden atau Pilpres 2024. Karena kami menganggap sangat penting dan esensial," kata Dimas.
KontraS menyatakan kekhawatiran bahwa saat ini fokusnya lebih terarah pada penyesuaian format debat, yang dianggap bukan inti dari perdebatan tersebut.
"Entah capres bicara atau cawapres bicara. Padahal itu sama sekali tidak menjawab keresahan permasalahan di masyarakat hari ini," ujar dia.
Arya menyampaikan bahwa hingga saat ini, topik-topik yang akan dibahas dalam debat yang dijadwalkan pada 12 Desember 2023 masih belum dipublikasikan secara terbuka.
Publik baru mengetahui bahwa debat pertama akan membahas isu-isu seperti hukum, demokrasi, hak asasi manusia (HAM), pemerintahan, dan lain-lain.